EFEK GERHANA MATAHARI TERHADAP MIKROBA
EFEK GERHANA MATAHARI TERHADAP MIKROBA
Pada tanggal 15 Januari 2010, sebuah gerhana matahari diamati di India. Gerhana matahari terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga total atau sebagian menutupi pandangan bumi dari matahri. Gerhana dapat terjadi secara penuh pada beberapa kota, dan
kota lainnya terjadi gerhana sebagian. Mikroorganisme memainkan peranan penting
dalam berbagai fenomena di Bumi. Tujuan diamati gerhana matahari adalah untuk membuktikan pengaruh kehidupan prokariot dan eukariot terhadap gerhana matahari. (Shriyan, 2011)
Mikroorganisme yang digunakan
yaitu Staphylococcus aureus, Klebsiella species, Escherichia coli, dan Candida
albicans yang akan dipelajari untuk diamati perubahan morfologi selama paparan sinar
matahari normal dan fase gerhana. Bakteri dan koloni ragi diinokulasi ke cairan
jantung otak dari Hi-Media Laboratories Pvt. Limited, Mumbai. Suspensi bakteri
diuji selama periode waktu dari pukul 11.15 sampai pukul 15.15 (total durasi 4
jam selama gerhana berlangsung). (Shriyan, 2011)
Interpretasi hasil didasarkan pada perubahan yang pasti dalam morfologi mereka pada pemeriksaan smear, karakteristik budaya pada blood agar, reaksi biokimia: uji katalase, uji indol, uji koagulase, tes metil merah, tes vogues prausker, uji urease, uji pemanfaatan sitrat, dan pola sensitivitas antibiotik pada Muller Hinton dengan metode difusi cakram Kirby Bauer. (Shriyan, 2011)
Ada perbedaan morfologi yang diamati pada pewarnaan gram olesan mikroorganisme Kultur S. aureus, Klebsiella
species dan E. coli, and C. albicans pada media
agar dan media cair. Pada S. aureus, Klebsiella species dan E.
coli terdapat pewarnaan yang gelap dari kultur yang terkena paparan
sinar matahari normal. Pewarnaan merata diamati dalam kultur yang terpapar
selama gerhana matahari pada kultur C. albicans. Ketika
pewarnaan menunjukkan melimpahnya pembentukan germ tube dengan
berkurangnya ukuran sel dan padatnya pewarnaan nukleus dan sitoplasma yang
jelas. Pengaruh kultur S. aureus, Klebsiella species dan E.
coli telah mengakibatkan perubahan fenotipik [Tabel 1 - 3]. Tidak ada
perubahan yang diamati dalam reaksi biokimia, karakteristik koloni, dan
pembentukan kapsul dalam Klebsiella species. (Shriyan, 2011)
Menarik :)
ReplyDelete