How To Master Your "Habits"
How to Master Your Habits
Assalamualaikum apa kabar Genomers?
Kali ini kita bakalan ngasih sedikit ilmu nih tentang materi super kece yang dibawakan kakak kita Kak Hajar Indra Wardhana pada hari sabtu, 10 Desember 2016. kegiatan ini merupakan salah satu agenda seleksi Anggota Genom periode 2016/2017.
Materi yang disampaikan oleh Kak Hajar tersebut diadopsi dari buku yang berjudul How to master your habits karangan ust. Felix siauw.
sebenarnya admin sudah membaca buku ini loh sebelumnya, dan emang isinya keren banget
yang jelas ini tuh bukan buku motivasi, BUKAN buku motivasi loh. Camkan! Buku ini sih lebih tepatnya mengajarkan kita untuk memprogram kembali pikiran kita, dan bagaimana membentuk suatu kebiasaan baru yang pastinya merupakan kebiasaan baik dalam diri kita
Menurut isi buku ini, untuk membentuk "HABITS" kita yang baru, terdapat 2 kunci utama yaitu PRACTICE AND REPETITION.
admin paling suka quotes ini nih...
"Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan kebiasaan.” - Aristoteles
keren kan hehe, udah segitu aja ya penuturan singkat mengenai buku ini
Jadi ketika admin membuat artikel ini admin juga lagi baca buku yang lumayan ga kalah seru dari buku yang di atas, judulnya "The fabulous Udin" karya Rons Imawan. Buku ini menceritakan tentang seorang anak bernama Udin berhasil membuat admin terkagum-kagum dengan kejeniusan sosialnya, sesuatu yang belum dan ingin admin miliki saat ini...hihi(curcol)
Udin itu yaa bisa menggabungkan kecerdasan akal dengan empati, sehingga meskipun terlihat naif dari luar. kenyataannya, Udin itu mampu memberikan solusi yang mungkin tidak terpikirkan oleh admin selaku pembaca yang juga merupakan makhluk sosial.😁😁😁
Ah, ingin sekali mengenal seseorang seperti Udin di dunia nyata, keren banget. Semua itu seakan mudah saat ia ada. Menurut admin sih ini ada kaitannya dengan habits yang dibentuk udin sendiri sedari kecil dan sekarang sudah menjadi habits yang telah melekat dalam dirinya. itu sih catatan ringkas dari buku ini semoga ini menjadi rekomen ya buat yang suka cerita-cerita ringan namun ngena dan bisa menjadi teman disaat lagi ngopi2 cantik hehe
Oke, kembali ke materi "How To Master Your Habits". Admin tidak akan panjang lebar mengulas kembali apa yang kak Hajar sampaikan nih, melainkan admin hanya meng-input tulisan salah satu adik kita yang sedang mengikuti Seleksi Genom periode 2016/2017, namanya Indah. langsung saja yuk kita simak ulasan materi tersebut yang sudah ditulis oleh Indah, cekidot!
Apakah kalian pernah merasa nyaman melakukan sesuatu secara berulang-ulang?Jika ya,maka hal itu bisa disebut sebagai kebiasaan. Dan,nantinya kebiasaan ini akan tertanam di dalam diri kita dan mungkin bisa menjadi bagian dari jati diri. Seperti yang dikatakan oleh Kak Hajar Indra Wardhana selaku pengisi kegiatan ini dan tentunya. ia menjelaskan sekaligus membeberkan secara mendalam apa itu keahlian, kebiasaan,tantangan,dan lain sebagainya. Sebelum menjelaskan apa itu habits,ia ingin kita tahu dulu siapa saja sih orang-orang hebat di dunia ini yang berjasa dalam kehidupan dan peradaban manusia. Diantaranya ada Imam Syafi’i,beliau ini memberikan falsafat hidup yang baik untuk kita,terutama dalam hukum,beliau mencontohkan bagaimana seseorang harus berlaku adil dan hati-hati dalam menentukan hukum. Salah satunya,dari sinilah sikap adil dan perikemanusiaan mulai dikembangkan dan diterapkan.
Kemudian ada Muhammad Al Fatih. Apakah kalian tahu Al Fatih? Beliau ini merupakan sosok yang berjasa pada zamannya dan sangat berpengaruh karena mampu menaklukan Konstantinopel,yang mana pada saat itu terjadi perang Salib. Indonesia juga tak mau kalah dengan dunia luar,kita punya sosok yang sangat membanggakan bangsa ini terutama di kancah Internasional. Siapakah dia? Ya,beliau tidak lain tidak bukan adalah Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa kita kenal dengan sebutan B.J Habibie. Beliau ini merupakan orang yang cerdas,intelektual,dan loyal. Banyak karya yang dihasilkan oleh beliau,terutama di bidang aeroplan. B.J Habibie disebut juga dengan “crackman” karena beliau mencetuskan teori keretakan pesawat,di mana teori itu digunakan oleh perusahaan-perusahaan transportasi udara.
Kemudian ada Muhammad Al Fatih. Apakah kalian tahu Al Fatih? Beliau ini merupakan sosok yang berjasa pada zamannya dan sangat berpengaruh karena mampu menaklukan Konstantinopel,yang mana pada saat itu terjadi perang Salib. Indonesia juga tak mau kalah dengan dunia luar,kita punya sosok yang sangat membanggakan bangsa ini terutama di kancah Internasional. Siapakah dia? Ya,beliau tidak lain tidak bukan adalah Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa kita kenal dengan sebutan B.J Habibie. Beliau ini merupakan orang yang cerdas,intelektual,dan loyal. Banyak karya yang dihasilkan oleh beliau,terutama di bidang aeroplan. B.J Habibie disebut juga dengan “crackman” karena beliau mencetuskan teori keretakan pesawat,di mana teori itu digunakan oleh perusahaan-perusahaan transportasi udara.
Takjub bukan melihat beberapa tokoh di atas membuat suatu langkah dan berusaha mewujudkan apa yang ada di pikiran mereka? Pasti banyak yang bertanya-tanya,mengapa mereka mampu mewujudkan sedangkan kemampuan setiap manusia ada batasannya dan kita akan berpikiran bahwa mereka bisa melakukan itu karena memang itu keahlian mereka. Atau mungkin saja mereka sudah ditakdirkan untuk jenius atau sebagainya. Pendapat tersebut,tidak sepenuhnya dapat kita salahkan.
Namun,di sini pelurusannya. Keahlian itu bukanlah takdir,anugerah,bakat,maupun keturunan. Keahlian bukan dimiliki begitu saja,atau bahkan diwariskan secara turun temurun. Keahlian itu dapat dicari dan dikembangkan. Semua keahlian yang dimiliki oleh seseorang merupakan hasil pilihan,latihan,dan pengulangan terhadap pilihan yang dibuat,dan untuk mengembangkannya diperlukan niat,mau ataa tidanya seseorang itu,dan peduli atau tidakkah kita terhadap potensi yang ada pada kita sendiri. Nah,dari proses yang diulang-ulang itulah yang nantinya akan menghasilkan kebiasaan. Kak Hajar mencontohkan dengan ilustrasi pesulap.
Seorang pesulap mampu memunculkan kondisi awal dan akhir,sedangkan prosesnya dihilangkan. Untuk bisa seperti itu,dibutuhkanlah latihan dan pengulangan. Ini juga mengajarkan kepada kita supaya jangan melihat kesuksesan orang dari luarnya saja,tapi lihatlah prosesnya menuju keberhasilan.
Namun,di sini pelurusannya. Keahlian itu bukanlah takdir,anugerah,bakat,maupun keturunan. Keahlian bukan dimiliki begitu saja,atau bahkan diwariskan secara turun temurun. Keahlian itu dapat dicari dan dikembangkan. Semua keahlian yang dimiliki oleh seseorang merupakan hasil pilihan,latihan,dan pengulangan terhadap pilihan yang dibuat,dan untuk mengembangkannya diperlukan niat,mau ataa tidanya seseorang itu,dan peduli atau tidakkah kita terhadap potensi yang ada pada kita sendiri. Nah,dari proses yang diulang-ulang itulah yang nantinya akan menghasilkan kebiasaan. Kak Hajar mencontohkan dengan ilustrasi pesulap.
Seorang pesulap mampu memunculkan kondisi awal dan akhir,sedangkan prosesnya dihilangkan. Untuk bisa seperti itu,dibutuhkanlah latihan dan pengulangan. Ini juga mengajarkan kepada kita supaya jangan melihat kesuksesan orang dari luarnya saja,tapi lihatlah prosesnya menuju keberhasilan.
Habits atau kebiasaan berawal muncul dari rasa tak biasa,pada tahap ini seseorang cenderung merasa semangat namun kadangkala timbul rasa malas untuk melanjutkan kebiasaan ini. Tapi,jika tantangan ini dapat dihadapi,maka kita akan mulai merasakan biasa-biasa saja,dan nantinya perasaan ini akan berubah menjadi kebiasaan lalu berubah lagi menjadi suatu keahlian. Dan,keahlian inilah yang akan menuntun kita untuk mengetahui siapa kita sebenarnya,dan apa yang harus kita lakukan ke depannya. Yang penting,untuk mempunyai habits yang baik,kita harus tahu dulu kekurangan kita,jangan merasa rendah diri kemudian merasa nyaman dengan posisi itu….Bersikaplah out of the box,jelajahi kekurangan kita,karena tak ada yang tahu jika kekurangan itu akan memacu kita menjadi lebih baik.
Dalam membuat suatu kebiasaan,dibutuhkan niat dan kemauan untuk terus mengulang secara kontinu. Habits itu seperti autopilot yang berjalan secara otomatis Bagaimana jika gagal? Tenang. Keberhasilan itu relatif,tergantung seberapa besar usaha dan ikhtiar kita melakukannya. Jadi wajar saja bila dalam membentuk habits kita mengalami kegagalan. Jangan turun semangat. Terus ulangi,gagal lagi,ulang lagi,karena hanya dengan begitu kita dapat menghargai proses. Sebelumnya,saya telah menjelaskan bahwa habits dapat membentuk jati diri kita,yaitu kepribadian. Nah,tahapan-tahapan dalam pembentukan kepribadian dimulai dengan pikiran. Pikiran berperan sebagai act control,di mana di dalam pikiran inilah muncul suatu ide atau gagasan melakukan sesuatu. Lalu,untuk melakukan sesuatu itu,kita memerlukan tujuan. Karena buat apa kita melakukan sesuatu jika tak tahu apa yang kita lakukan dan untuk apa kita melakukan itu. Selanjutnya ada aksi,niat tidaklah cukup untuk mewujudkan tujuan,maka harus diiringi dengan tindakan. Dari tindakan inilah kita bisa memulai kebiasaan yang pada akhirnya akan membentuk kepribadian kita.
Setelah panjang lebar membahas habits,pasti kalian bertanya-tanya,penting atau tidakkah habits terhadap kita. Seperti yang Kak Hajar katakan,habits itu berguna,karena satu,penting.
Sesuatu yang penting itu hendaknya dilakukan dan dipertahankan. Layaknya keahlian,habits akan menentukan siapa kita di masa depan nanti,dan yang perlu diketahui juga,seluruh hidup kita merupakan gabungan dari beberapa habits. Finally,sebagai sikap awal melakukan habits,apa saja sih yang perlu dilakukan oleh kita? Pertama,mulailah dari hal yang kecil,setidaknya coba lakukan dalam 40 hari pertama,untuk mengukur sekuat apa niat kita. Kedua,konsisten,lakukanlah sesuatu walau dalam satu waktu hanya beberapa menit saja,tapi secara kontinu. Ketiga,kita bisa menentukan tempat yang nyaman sebagai tempat pengembangan habits kita. Dan yang terakhir,latihlah terus kebiasaan kita,jangan pernah putus,tetap semangat,dan selalu ingat niat kita untuk apa.
Wah,ternyata menarik bukan mempunyai habits? Yuk,mari kita mulai lakukan ini dari diri sendiri,karena sesuatu yang baik bermula dari awal yang baik. Think doesn’t work without action.
Begitulah ulasan materi "How To Master Your Habits" yang telah dituliskan oleh Indah Octaviana dari Biologi UIN 2016. semoga materi yang telah disampaikan ini bermanfaat bagi kita semua ya Genomers 😀
Aaamiin
#VerbaVolantScriptaManent
Comments
Post a Comment