Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik, Ekstrak Metanolik dan Ekstrak Kloroform Spons Geodia sp.

Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik, Ekstrak Metanolik dan Ekstrak Kloroform Spons Geodia sp. Terhadap Sel Hela (Cervical Cancer Cell Line )

Kolekium oleh:

Ibnu Agus Ariyanto
Research Assistant of JakCCANDO Project
Institute of Human Cancer and Virus Biology (IHVCB) FK UI
IASTH 8th Floor, Jl.Salemba Raya no.4, Jakarta Pusat 10430

Kanker serviks merupakan kanker yang  banyak meperempuan. Saat ini  kanker serviks  menduduki urutan ke dua dari penyakit kanker yang menyerang  perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara sedang berkembang terutama di Asia. Di Indonesia sendiri 34% wanita terserang kanker serviks. Rendahnya pendeteksian kanker serviks ini menyebabkan semakin bertambahnya jumlah penderita. Salah satu upaya pengobatan kanker yang biasa diterapkan kepada pasien adalah kemoterapi. Namun kemoterapi ini memiliki efek samping, karena kemoterapi bukan hanya menyerang sel kanker tapi juga sel-sel lain didalam tubuh yang cepat tumbuh seperti sel rambut. Sehingga cara ini akan menyebabkan efek seperti kebotakan, bahkan penurunan kinerja hati dan ginjal. Serta adanya kemunngkina efek resisten karena virus mengalami mutasi pada gen atau DNA nya. untuk itu diperlukan adanya obat yang efektif dan efek samping rendah.

Gambar 1 tahapan penampakan penderita kanker servik


Salah satu penelitian yang sedang dikembangkan untuk menghasilkan obat kanker adalah dengan menggunakan senyawa aktif yang berasal dari spons atau Geodia sp. Yang menginduksi apoptosis pada sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak metanolik, dan ekstrak kloroform spons Geodia sp. Terhadap sel HeLa (cervical cancer cell line).Dengan metode kromatografi, didapatkan hasil bahwa Geodia sp. Mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid dan fenol. Senyawa-senyawa tersebut sebagai senyawa yang menyebabkan apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker. 93,5%  Kanker serviks disebabkan oleh Human papilloma virus (HPV). Genom HPV  berbentuk sirkuler, mempunyai 8 ORF yaitu  E1, E2, E4, E5, E6, E7 dan L1 serta L2. Protein E6 dan E7 disebut  onkogen karena kemampuannya mengikat protein proapoptotik, p53 dan pRb sehingga sel yang terinfeksi aktif berproliferasi menjadi tumor hingga kanker.Pengujian sitotoksik Geodia sp. terhadap Cancer cell line, didapatkan hasil senyawa etanolik, metanolik, dan kloroform menyebabkan p53 pada HeLa cell line menjadi inaktif. hal ini menunjukan bahwa ektrak Geodia sp. Sebagai apoptosis inducers dan lebih spesifik dibandingkan obat kanker Doksorobisin.

Gambar 2 Geodia sp.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa senyawa bioaktif dari spons Geodia sp. Berpotensi menghambat pertumbuhan sel HeLa. Berturut-turut mulai dari yang paling potensial adalah ekstrak kloroform, ekstrak etanolik dan ekstrakn metanolik. Efektifitas penghambatan pertumbuhan sel HeLa ketiga ekstrak Geodia sp, lebih baik dibandingkan dengan doksorubisin. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada senyawa bioaktif spons Geodia sp. Mengenai isolasi dan fraksinasi senyawa bioaktif spons Geodia sp. Dari Pantai Wediombo. Perbandingan efektifitas penghambatan pertumbuhan sel kanker dengan apoptin yang merupakan kandidat antikanker masa depan, serta perlu dilakukan uji praklinik pada hewan coba untuk melihat efek senyawa aktif terhadap sel normal.

Comments

Popular Posts